

Umumnya musim pancaroba diawali dengan hujan deras bercampur angin, berubah panas disertai udara kering berdebu. Selanjutnya debu dan kotoran yang masih tersisa diterbangkan angin ke kawasan lain dan menjadi pembawa penyakit.
Gagalnya pertahanan tubuh melawan kuman yang menyerang tubuh ditandai demam dan flu. Saat itu sebenarnya tubuh menunjukan sinyal bahwa proses pertahanan berikutnya melawan infeksi sedang terjadi. Karena salah satu jalan masuk infeksi yang paling mudah adalah melalui alat penciuman (terhirup), yang paling rentan terserang adalah organ pernapasan.
Infeksi organ ini ditandai oleh gejala gangguan pernapasan mulai dari batuk, pilek, bersin, hingga sesak napas, tergantung pada tingkat keparahan penyakit.
Bila infeksi hanya terjadi pada saluran pernapasan atas, biasanya gejalanya lebih ringan, Gejala ini bisa bertambah parah bila terjadi peradangan di daerah tenggorokan. Yang harus lebih diwaspadai adalah infeksi saluran pernapasan bawah karena erat hubungannya dengan radang paru-paru dan penyakit serius seprti pneumonia.
Musim pancaroba berperan besar dalam pencemaran terhadap makanan dan minuman. Sementara cuaca yang tidak menentu menyebabkan pola makan ikut terganggu. Mulai dari rasa mual akibat peningkatan asam lambung, muntah, hingga diare, kerap terjadi. Sakit kepala dan demam juga meningkatkan bila suhu sangat tinggi akibat kekurangan cairan tubuh.
Penyakit yang terkesan sepele ini sama sekali tak boleh dibiarkan. Jadi, jangan pernah ragu untuk hidup sehat. Jika perlu, tambahkan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh menghadapi cuaca yang tak menentu ini.
0 komentar:
Posting Komentar